Meninggalkan comfort zone ku berada dilingkungan kerja selama kurang lebih 5 tahun dan mencoba memulai peruntukan baru dengan berkuliah. (ku adalah lulusan smk)
Aku yang nekat kuliah dengan mengikuti kelas reguler yang ketentuannya harus menghadiri kelas sebanyak 80% agar bisa berlanjut ke jenjang selanjutnya.
Ya, aku meninggalkan segala bentuk pekerjaan untuk mencoba sesuatu yang baru.
Inaba, mahasiswa disini sering menyebutnya begitu. Tempat dimana menjadi awal bagi diri ini yang sudah lupa akan 85% pelajaran saat sekolah dahulu yang notabene aku tidak paham, karna memang dahulu ku memang bukan seorang siswa yang 'pintar' nan 'jenius' atau sebagainya.
Setelah kurang lebih 3 bulan berada di lingkungan kampus yang 180derajat sangat berbeda dengan lingkungan kerja. Diri ini cukup menerima keberagaman sekitar walaupun sangat banyak variabel yang tidak cocok tapi apadaya, mau tidak mau harus adaptasi dan 'mencoba' masuk kedalam lingkungan ini.
Terutama dengan personal orang2nya, yang masih sangat banyak personal yang ego nya sangat tinggi. Ya namanya juga anak baru gede, yang masih menggebu gebu segala sesuatunya.
Tapi seiring berjalannya waktu, bisa memfilter orang orang sekitar dan cukup bisa mengetahui sifat dan kebiasaannya walaupun belum bertukar isi otak atau bisa dikatakan belum dekat dekat amat.
Goals ku masuk inaba adalah :
*lulus secepat cepatnya (walaupun bodoh)
*gain 'beasiswa' yang ada
*fokus untuk memahami seluruh materi yang dipelajari
Dari goals diatas aku memang sangat realistis untuk lulus dan dapat beasiswa.
Maka dari itu lingkungan yang sekiranya tidak banyak membantu atau malah membawa aura buruk untuk pembelajaran, ya langsung tinggalkan.
Saya memang se-arogan itu, kenapa? Karna yaa waktu 4 tahun dan mendapat beasiswa bukan suatu hal yang dapat didapatkan secara mudah dengan diri ini berleha leha, bermalas malasan, acuh kepada pelajaran dan sebagainya.
Jika memang lingkungan yang ku inginkan memang jarang atau benar benar tidak ada ya apaboleh buat. Terpaksa berjuang sendirian karna aku tidak mau 'membakar' uang yang sebelumnya ku hasilkan sampai pantat berkeringat hanya untuk mencari kesenangan didunia perkuliahan.
Dibalik itu semua,
Stie inaba adalah tempat yang sangat nyaman dan cukup membuat diri ini betah berlama lama dikampus walau hanya untuk sekedar mengerjakan tugas saja. Dengan fasilitas yang ada para mahasiswa/i disini sangat terbantu, dimulai dari kelas yang cukup nyaman untuk melakukan pembelajaran, lab komputer yang sudah memakai komputer desktop tipe high end, dan yang utama dan sangat membantu di stie inaba adalah ruangan perpustakaan yang luas dan mempunya area yang beragam didalamnya seperti pada area meja besar yang diperuntukkan bagi yang rapat atau bekerja kelompok agar bisa di satu tempat yang sama. lalu area komputer yang unit komputernya cukup banyak, ada sekitar 8-12 unit, disana sering digunakan oleh para kakak tingkat yang sedang merancang skripsi atau desertasi mereka. Dan ada pula area belajar tetapi tidak menggunakan kursi atau sering dikatakan lesehan, disitu sangat cocok untuk yang pegal pegal sehabis duduk berjam jam setelah mengikuti perkuliahan.
Dan banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu satu secara mendetail.
Secara keseluruhan, stie inaba adalah kampus yang layak untuk manusia yang mempunyai tujuan seperti saya berada didalam area kampus ini, tinggal bagaimana kita bisa mengatur sirkulasi pertemanan agar bisa senantiasa membawa pengaruh positif dalam keberhasilan perkuliahan ini.
0 komentar:
Posting Komentar